MAKALAH AGAMA SABAR
MAKALAH AGAMA
SABAR
Tusfiles
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah,pertama – tama marilah kita
panjatkan puja dan puji syukur kita kepada Allah SWT karena
atas berkah dan limpahan rahmatnyalah yang diberikan pada kita semua
sehingga kami dapat menyelesaikan tugasmembuat makalah agama yang berjudul
SABAR alhamdulillah tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini,yang kami selesaikan secara berkelompok dan melibatkan beberapa
sumber. Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Maka dari itu kamimengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Wassalam...
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sabar merupakan
sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam
bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk
infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti
menahan dan mencegah. Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam
Al-Qur'an:
Dan
bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi
dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan
janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati
Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
(QS. Al-Kahfi/ 18 : 28)
Perintah
untuk bersabar pada ayat di atas, adalah untuk menahan diri dari keingingan
‘keluar’ dari komunitas orang-orang yang menyeru Rab nya serta selalu mengharap
keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari
keinginan manusia yang ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari
mengingat Allah SWT.
Sedangkan dari segi
istilahnya, sabar adalah:
Menahan diri
dari sifat kegeundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah
serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian Sabar
?
2.
Bagaimanakah sabar
dalam al-quran ?
3.
Bagaimanakah sabar
dalam Hadits ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SABAR
Sabar
secara Etimologi: Sabar (ash-shabar) berarti menahan dan
mengekang (al-habs wa al-kuf). Secara terminologis sabar berarti menahan
diri dari segala sesuatu yang tidak di sukai karena mengharap ridha
Allah.Yang tidak di sukai itu tidak selamanya terdiri dari hal-hal yang
tidak di senangi seperti musibah kematian,sakit,kelaparan dan
sebagainya, tapi juga nisa berupa hal-hal yang di senangi. Sabar dalam hal
ini berarti menahan danmengekang diri dari memperturutkan hawa nafsu. Dalam
ensiklopedi islam dijelaskan bahwa yang di maksud sabar ialah menahan diri
dalam menanggung suatu penderitaa,baik dalam menemukan sesuatu yan tidak
di ingini ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi.imam
Al-ghazali mengatakan bahwa sabar adalah suatu kondisi mental dalam
mengendalikan nafsu yang tumbuhnya atas dorongan ajaran islam.
Dengan
kata lain sabar ialah tetap tegaknya dorongan agama berhadapan
dengan dorongan hawa nafsu.dorongan agama ialah hidayah Allah kepada
manusia untuk mengenal Allah, Rasul serta mengamalkan ajaran-Nya.
Sedangkan dorongan hawa nafsu ialah tuntutan syahwat dan
keinginan-keinginan rendah yang minta di laksanakan.Menurut M. Jamaluddin
barang siapa yang tegak bertahan sehingga dapat menundukkan dorongan hawa
nafsu secara terus menerus maka orang tersebut termasuk golongan orang
yang sabar.
B. MACAM – MACAM SABAR
Menurut Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya
Ash-Shabrfi Al-Qur’an,sabar dapat di bagi menjadi enam macam:
1) Sabar menerima cobaan hidup
2) Sabar dari Keinginan Hawa Nafsu
3) Sabar Dalam Taat Kepada Allah SWT
4) Sabar Dalam Berdakwah
5) Sabar Dalam Perang
6) Sabar Dalam Pergaulan
C. KEUTAMAAN SABAR
Sifat
sabar dalam Islam menempati posisi yang istimewa.Al-Qur’an
mengaitkan sifat sabar dengan bermacam-macam sifat mulia lainnya. Antara lain
di kaitkan dengan keyakinan, syukur, tawakkal, dan taqwa.mengaitkan satu
sifat dengan banyak sifat mulia lainnya menunjukkan betapa istimewanya
sifat itu.Karena sabar merupakan sifat mulia yang istimewa, tentu dengan
sendirinya orang-orang yang sabar juga menempati posisi yang istimewa.
Sifat sabar memang sangat di butuhkan sekali unyuk mencapai kesuksesan
dunia dan akhirat. Seorang mahasiswa tidak akan berhasil mencapai
gelarkesarjanaan tanpa sifat sabar dalam belajar.
D. SABAR DIGAMBARKAN DALAM AL-QUR’AN
Dalam
al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang berbicara mengenai kesabaran. Jika
ditelusuri secara keseluruhan, terdapat 103 kali disebut dalam al-Qur'an,
kata-kata yang menggunakan kata dasar sabar; baik berbentuk isim maupun
fi'ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi perhatian Allah SWT,
yang Allah tekankan kepada hamba-hamba-Nya. Dari ayat-ayat yang ada, para ulama
mengklasifikasikan sabar dalam al-Qur'an menjadi beberapa macam;
1. Sabar merupakan perintah Allah SWT. Hal ini
sebagaimana yang terdapat dalam QS.2: 153: "Hai orang-orang yang beriman,
mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar."Ayat-ayat lainnya yang serupa mengenai
perintah untuk bersabar sangat banyak terdapat dalam Al-Qur'an. Diantaranya
adalah dalam QS.3: 200, 16: 127, 8: 46, 10:109, 11: 115 dsb.
2. Larangan isti'ja l(tergesa-gesa/ tidak sabar),
sebagaimana yang Allah firmankan (QS. Al-Ahqaf/ 46: 35): "Maka bersabarlah
kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan
janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…"
3. Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar,
sebagaimana yang terdapat dalam QS. 2: 177: "…dan orang-orang yang
bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang
bertaqwa."
4. Allah SWT akan mencintai orang-orang yang sabar.
Dalam surat Ali Imran (3: 146) Allah SWT berfirman : "Dan Allah mencintai
orang-orang yang sabar."
5. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar.
Artinya Allah SWT senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar. Allah
berfirman (QS. 8: 46) ; "Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah
itu beserta orang-orang yang sabar."
6. Mendapatkan pahala surga dari Allah. Allah
mengatakan dalam al-Qur'an (13: 23 - 24); "(yaitu) surga `Adn yang mereka
masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari
bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat
masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan):
"Salamun `alaikum bima shabartum" (keselamatan bagi kalian, atas
kesabaran yang kalian lakukan). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan
itu."Inilah diantara gambaran Al-Quran.
E. ASPEK - ASPEK KESABARAN DALAM HADITS
Dalam
hadits-hadits Rasulullah SAW, terdapat beberapa hadits yang secara spesifik
menggambarkan aspek-aspek ataupun kondisi-kondisi seseroang diharuskan untuk
bersabar. Diantara kondisi-kondisi yang ditekankan agar kita bersabar adalah :
1. Sabar terhadap musibah.
2. ‘Bertakwalah kepada Allah, dan bersabarlah.
3. Sabar ketika menghadapi musuh
(dalam berjihad).
4. Dalam sebuah riwayat,
Rasulullah bersabda : Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW
bersabda, ‘Janganlah kalian berangan-angan untuk menghadapi musuh. Namun jika
kalian sudah menghadapinya maka bersabarlah (untuk menghadapinya).” HR. Muslim.
5. Sabar berjamaah, terhadap amir
yang tidak disukai.
6. Dalam sebuah riwayat
digambarkan; Dari Ibnu Abbas ra beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
bersabda, ‘Barang siapa yang melihat pada amir (pemimpinnya) sesuatu yang tidak
disukainya, maka hendaklah ia bersabar. Karena siapa yang memisahkan diri dari
jamaah satu jengkal, kemudian ia mati. Maka ia mati dalam kondisi kematian
jahiliyah. (HR. Muslim)
7. Sabar terhadap jabatan & kedudukan.
8. Dalam sebuah riwayat
digambarkan : Dari Usaid bin Hudhair bahwa seseorang dari kaum Anshar berkata
kepada Rasulullah SAW; ‘Wahai Rasulullah, engkau mengangkat (memberi kedudukan)
si Fulan, namun tidak mengangkat (memberi kedudukan kepadaku). Rasulullah SAW
bersabda, Sesungguhnya kalian akan melihat setelahku ‘atsaratan’ (yaitu setiap
orang menganggap lebih baik dari yang lainnya), maka bersabarlah kalian hingga
kalian menemuiku pada telagaku (kelak). (HR. Turmudzi).
9. Sabar dalam kehidupan sosial
dan interaksi dengan masyarakat.
10. Dalam sebuah hadits
diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, ‘Seorang muslim apabila ia berinteraksi
dengan masyarakat serta bersabar terhadap dampak negatif mereka adalah lebih
baik dari pada seorang muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat serta
tidak bersabar atas kenegatifan mereka. (HR. Turmudzi)
11. Sabar dalam kerasnya kehidupan dan himpitan
ekonomi
12. Dalam sebuah riwayat
digambarkan; ‘Dari Abdullah bin Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW pernah
bersabda, ‘Barang siapa yang bersabar atas kesulitan dan himpitan kehidupannya,
maka aku akan menjadi saksi atau pemberi syafaat baginya pada hari kiamat. (HR.
Turmudzi)
F. KIAT KIAT UNTUK MENINGKATKAN KESABARAN
Kiat-kiat tersebut
adalah;
- Mengkikhlaskan niat kepada Allah SWT, bahwa ia semata-mata berbuat hanya untuk-Nya. Dengan adanya niatan seperti ini, akan sangat menunjang munculnya kesabaran kepada Allah SWT.
- Memperbanyak tilawah (baca; membaca) al-Qur'an, baik pada pagi, siang, sore ataupun malam hari. Akan lebih optimal lagi manakala bacaan tersebut disertai perenungan dan pentadaburan makna-makna yang dikandungnya. Karena al-Qur'an merupakan obat bagi hati insan. Masuk dalam kategori ini juga dzikir kepada Allah 3. Memperbanyak puasa sunnah. Karena puasa merupakan hal yang dapat mengurangi hawa nafsu terutama yang bersifat syahwati dengan lawan jenisnya. Puasa juga merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat melatih kesabaran.
- Mujahadatun Nafs, yaitu sebuah usaha yang dilakukan insan untuk berusaha secara giat dan maksimal guna mengalahkan keinginan-keinginan jiwa yang cenderung suka pada hal-hal negatif, seperti malas, marah, kikir.
- Mengingat-ingat kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan memacu insan untuk beramal secara sempurna. Sedangkan ketidaksabaran (isti'jal), memiliki prosentase yang cukup besar untuk menjadikan amalan seseorang tidak optimal. Apalagi jika merenungkan bahwa sesungguhnya Allah akan melihat "amalan" seseorang yang dilakukannya, dan bukan melihat pada hasilnya. (Lihat QS. 9 : 105)
- Perlu mengadakan latihan-latihan untuk sabar secara pribadi. Seperti ketika sedang sendiri dalam rumah, hendaklah dilatih untuk beramal ibadah dari pada menyaksikan televisi misalnya. Kemudian melatih diri untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk infaq fi sabilillah, dsb.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Inilah
sekelumit sketsa mengenai kesabaran. Pada intinya, bahwa sabar mereupakan salah
satu sifat dan karakter orang mu'min, yang sesungguhnya sifat ini dapat
dimiliki oleh setiap insan. Karena pada dasarnya manusia memiliki potensi untuk
mengembangkan sikap sabar ini dalam hidupnya.
Sabar
tidak identik dengan kepasrahan dan menyerah pada kondisi yang ada, atau
identik dengan keterdzoliman. Justru sabar adalah sebuah sikap aktif, untuk
merubah kondisi yang ada, sehingga dapat menjadi lebih baik dan baik lagi. Oleh
karena itulah, marilah secara bersama kita berusaha untuk menggapai sikap ini.
Insya Allah, Allah akan memberikan jalan bagi hamba-hamba-Nya yang berusaha di
jalan-Nya.
B. SARAN
Makalah ini diharapkan dapat bermanpaat bagi
setiap mahasiswa dan mengetahui apa itu pengertian sabar, bagaimanah sabar
dalam al-quran dan hadits serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Comments
Post a Comment