RESENSI BUKU Budidaya Rumput Laut

RESENSI BUKU
Judul         : Budidaya Rumput Laut
Penulis      : Naryo Sahori S.
Penerbit    : Balai Pustaka
Cetakan    : Ketiga, 1992
Tebal        : 110 halaman



Buku ini disajikan pengetahuan dasar tentang teknik budidaya rumput laut, pengolahan, dan penanganan pasca panen. Disamping itu juga, disinggung beberapa aspek yang menunjang permasalahan budidaya rumput laut tersebut.
Manusia berkewajiban memanfaatkan kekayaan alam raya untuk kemakmuran dan kesejahteraannya. Salah satu kekayaan alam tersebut adalah rumput laut.
Daerah-daerah penghasil rumput laut di Indonesia hampir meliputi sepanjang pantai kepulauan Nusantara ini diantaranya adalah perairan  pantai barat pulau Sumatra, kepulauan Riau, Bangka, Belitung, Pantai Selatan Jawa, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, dll.
Masyarakat yang tinggal di daerah atau pulau-pulau dimana usaha pertanian di darat tidak menguntungkan karena kondisi alam serta tanahnya yang gersang, atau tidak subur, akan tetapi perairan disekitar pantainya memungkinkan untuk kegiatan budidaya rumput laut.
Lokasi yang cocok untuk penanaman rumput laut memiliki syarat sebagai berikut :
a.       Bukan merupakan alur pelayaran
b.      Tidak terdapat banyak predator
c.       Bukan merupakan daerah penangkapan ikan yang baik
Kita sudah mengetahui, bahwa rumput laut sangat baik untuk kesehatan manusia, karena mengandung protein dan abu yang sebagian besar terdiri dari Natrium dan Kalium, dan 80-90% air. Rumput laut juga bisa dibuat agar-agar.
Produksi rumput laut di Indonesia pada dekade akhir-akhir ini semakin menurun mutu nya, sehingga dinilai rendahnya harganya bila dibandingkan dengan hasil negara-negara lain di Asia.

Bahkan dengan berhasilnya Philipina dalam usaha budidaya rumput laut, keadaan  produksi rumput laut di Indonesia semakin terdesak pemasarannya. Hal ini disebabkan oleh kalah bersaing dalam hal mutu dan kesinambungan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
Walaupun produksi rumput laut di Indonesia semakin menurun, setidaknya masih bisa membudidayakan. Semoga generasi mendatang membudidayakan rumput laut dengan sungguh-sungguh, dan pemasarannya makin meningkat.




Oleh : Hazliza Ratman

Comments

  1. UnknownFebruary 13, 2017 at 1:53 AM

    kak rangkum juga dong buku rumput laut, rumput rahapan

    ReplyDelete
    Replies
    1. falling starJuly 2, 2017 at 8:20 AM

      maaf dek blum bisa rangkum lagi,, lgi sibuk kuliah.,hee

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

RESENSI BUKU Beternak Puyuh

RESENSI Judul           : Beternak Puyuh Penulis         : H. Aditya Pratama H.SE Penerbit       : PT. ADFALE PRIMA CITRA Cetakan      : 2005 Tebal           : 49 halaman Puyuh yang dijual para pedagang asongan, pedagang-pedagang dipinggir jalan ataupun dipasar-pasar tradisional baik telur puyuh yang masih asli maupun yang telah direbus. Dahulu, sebelum telur dan daging burung puyuh dikenal masyarakat luas. Banyak pemburu-pemburu unggas liar yang pada setiap malam hari pergi berburu burung puyuh pada lahan pesawahan, ladang, maupun padang ilalang. Telur-telur burung puyuh mempunyai ciri-ciri alamiah yang khas, dihiasi bercak-bercak berwarna coklat kehitaman pada hampir seluruh permukaan kulitnya. Juru masak rumah makan atau para ibu rumah tangga, memanfaatkan telur burung puyuh untuk campuran sayur sup, atau masakan lain, daging burung puyuh dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti gulai, sup, dan sebagainya. Kuning telur puyuh juga sebagai pengganti kun
Read more

BIOGRAFI DAN SEJARAH PERJUANGAN CUT NYAK DIEN

Image
Cut Nyak Dien (ejaan lama: Tjoet Nja’ Dhien) lahir di Lampadang,  Kerajaan Aceh   tahun 1848. Keluarganya adalah bangsawan yang taat beragama. Ayahnya bernama Teuku Nanta Seutia, seorang uleebalang (golongan bangsawan Aceh yang memimpin sebuah kenegerian/nanggroe, yaitu wilayah setingkat kabupaten) di VI Mukim. Ibunya adalah putri uleebalang Lampagar. Pada usia 12 tahun, ia  dinikahkan oleh orangtuanya pada tahun 1862 dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga, putra dari uleebalang Lamnga XIII. Mereka memiliki satu anak laki-laki. Yang menarik dari  biografi  dan kehidupan beliau adalah perjalanan hidupnya yang sangat berbeda dengan kebanyakan perempuan baik di zamannya maupun masa kini. Simak selengkapnya.
Read more